waspada Demam Berdarah

Tanjungsamak, 14 September 2022

Demam berdarah dengue (DBD) atau biasa juga dikenal sebagai dengue fever disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang berkembang di daerah tropis dan subtropis. DBD ringan dapat menyebabkan demam tinggi, ruam merah pada kulit dan nyeri pada otot. DBD yang parah biasa disebut demam hemoragik dapat menyebabkan pendarahan yang parah, tekanan darah menurun drastis, dan kematian.

Tanda dan Gejala DBD
Umumnya anak-anak dan remaja kemungkinan tidak mengalami tanda-tanda atau gejala DBD selama menderita DBD ringan. Biasanya gejala terjadi mulai hari ke empat hingga sepuluh setelah tergigit oleh nyamuk yang terinfeksi. Tanda dan gejala DBD adalah :

Demam diatas suhu 410C
Nyeri kepala
Nyeri pada otot dan tulang
Nyeri pada bagian belakang mata
Ruam merah
Mual dan muntah
Pendarahan pada gusi atau hidung
Kebanyakan orang sembuh dalam waktu seminggu atau lebih. Dalam beberapa kasus, gejala dapat memburuk dan dapat mengancam jiwa. Pembuluh darah akan menjadi rusak dan bocor sehingga dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit. Hal ini dapat berakibat :

Pendarahan pada hidung dan mulut.
Nyeri perut yang parah.
Muntah.
Pendarahan dibawah kulit sehingga terlihat seperti membiru.
Masalah pada paru-paru, hati, dan jantung.

Faktor Resiko DBD
Berikut beberapa faktor yang meningkatkan resiko terjadinya DBD adalah :

Hidup atau melakukan perjalanan di daerah tropis.
Pernah terinfeksi DBD sebelumnya.
Faktor usia
Penderita DBD 95% berusia dibawah 15 tahun.
Seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah.

Cara Pencegahan DBD
Saat ini pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien adalah kegiatan menghancurkan tempat berkembang biak nyamuk dengan cara yaitu :

Menguras
Membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air, penampung air lemari es dan lain-lain.
Menutup
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air.
Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang yang dapat memicu tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
Menggunakan kelambu saat tidur.
Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam rumah yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
Menggunakan obat anti nyamuk oles ketika tidur dan beraktifitas sehari-hari.

Penanganan DBD
Tidak ada terapi yang spesifik untuk DBD, berikut beberapa terapi yang dapat dillakukan untuk mencegah kondisi bertambah parah :

Mengkonsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi karena muntah dan demam.
Berkonsutasi dengan dokter untuk mendapatkan terapi pengobatan yang dapat menurunkan gejala seperti nyeri dan demam.
Jika kondisi semakin parah maka diperlukan perawatan intensif

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *